Sejarah batik Cirebon pada jaman dulu
merupakan percampuran antara budaya dalam masyarakat dengan tradisi religius,
yaitu pada jaman Sunan Gunung Jati pada abad 16 ketika menyebarkan ajaran Islam
di Cirebon.
Menurut sejarahnya, awal mulanya berkembang
nya batik cirebon yaitu dulunya berawal dari Pelabuhan Muara Jati (kini disebut
Cirebon) dijadikan tempat persinggahan oleh para pedagang asing seperti dari,
Arab, Tiongkok, India dan Persia. Para pedagang tersebut ini akhirnya
menciptakan percampuran beragam budaya dan menghasilkan banyak tradisi baru
diantaranya adalah batik Cirebon.
Batik Trusmi misalnya adalah merupakan
karya dari seorang pemuka agama Islam, yaitu bernama Ki Buyut Trusmi. Dulu pada
mulanya Ki Buyut Trusmi bersama dengan Sunan Gunung Jati, menyebarkan Agama
Islam khususnya di kawasan desa Trusmi. Mereka selain mengajarkan agama Islam,
mereka juga mengajari ketrampilan membatik kepada penduduk setempat, hingga
akhirnya kini kawasan Desa Trusmi ini dikenal dengan Kampung Batik.
Motif Batik Cirebon
Batik merupakan warisan busana Indonesia yang bisa kita
temui di berbagai macam tempat atau daerah seluruh Nusantara, tak terkecuali
daerah Cirebon. Batik Cirebon selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu
hingga bertahan sampai saat ini. Perkembangan batik Cirebon tersebut ditandai
dengan penghagaan Upakarti pada tahun 2009 kepada salah satu kelompok yang
dinilai berperan penting dalam pelestarian batik Cirebon.
Motif Batik Cirebon
Mega Mendung
Garis-garis awan dalam
motif batik Cirebon sedikit banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Cina. Akan
tetapi meskipun sedikit di adaptasi dari kebudayaan Cina, namun batik Cirebon
tersebut memiliki keunikan tersendiri dalam motif awan yang dilukis. Batik mega
mendung pertama kali diciptakan oleh Pangeran Cakrabuana dan terus dilestarikan
sampai saat ini hingga menjadi ciri khas kota Cirebon.
Motif Batik Cirebon
Kupu-kupu
Sesuai dengan namanya,
motif jenis ini melukiskan kupu-kupu pada seluruh bagian baju. Motif kupu-kupu
biasanya menggambarkan keadaan riang dan ceria dengan paduan warna gradasi
seperti hijau dan ungu.
Motif Batik Cirebon
Burung Merak
Batik Burung merak
menonjolkan kesan elegan dengan balutan warna kuning emas untuk memperindah
gambar burung Merak pada batik tersebut.
Motif Batik Cirebon Ikan
Laut
Batik jenis ini adalah
penggambaran dari hasil alam kota Cirebon yang sangat melimpah di daerah
pesisir.
Motif Batik Cirebon
Arjuna
Untuk menunjukkan
identitas dan jati diri masyarakat Cirebon yang kaya akan khazanah Budaya, maka
dibuatlah jenis batik dengan motif Arjuna dalam penggambaran batik.
Motif Batik Cirebon Paksi
Liman
Batik jenis ini sangat
kental dan dipengaruhi oleh budaya jaman Hindu dan Islam di Persia. Hal ini
ditunjukkan dari adanya beberapa motif yang menggambarkan keadaan perang pada
masa itu demi tujuan sebuah perdamaiaan.
Ciri-ciri batik cirebon adalah biasanya
coraknya didominasi oleh warna, hitam, kuning dengan warna dasar krem. Sebagian
lainnya juga berwarnabiru, merah tua, hitam dengan warna dasar kain krem
atau gading.
Perbedaan Batik Cirebon dengan batik lain
Batik Cirebon merupakan salah satu batik
pesisir namun sedikit berbeda, karena dipengaruhi oleh karakter penduduk
pesisir pantai utara pulau Jawa yaitu memiliki jiwa yang terbuka dan mudah
untuk menerima pengaruh asing. Didaerah pelabuhan biasanya banyak pedagang
asing yang singgah hingga akhirnya tercipta akulturasi melalui pernikahan
dengan penduduk lokal. Batik Cirebon pesisir cenderung lebih banyak menerima
pengaruh dari luar. Hal itu tampak jelas dari warna-warnanya yang lebih
atraktif dan beraneka macam warna dan corak.
Motif batik Cirebon pada dasarnya dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu:
1. Jenis Wadasan
2. Jenis Geometris
3. Jenis Pangkaan
4. Jenis Byur
5. Jenis Semarangan
1. Jenis Wadasan
2. Jenis Geometris
3. Jenis Pangkaan
4. Jenis Byur
5. Jenis Semarangan
1. Kelompok Jenis Wadasan, jenis ini ditandai dengan adanya beberapa ornamen dan benda-benda yang bersumber dari kraton Cirebon, termasuk ornamen Wadasan itu sendiri. Kelompok jenis ini biasanya disebut batik Keraton. Adapun nama-nama motif yang termasuk jenis Kratonan, diantaranya: Singa Payung, Naga Saba, Taman Arum, Mega Mendung, dll.
2. Jenis Geometris, jenis motif ini ditandai dengan proses pendisainannya selalu menggunakan alat bantu penggaris. Sebelum dibatik, kain harus diberi garis-garis terlebih dahulu. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah Motif Tambal Sewu, Liris, Kawung, Lengko-lengko, dll.
3. Jenis Pangkaan(Buqet), batik dengan motif pangkaan yaitu menampilkan pelukisan pohon atau rangkaian bunga-bungaan yang lengkap dengan ujung pangkalnya dan sering sekali dilengkapi burung atau kupu-kupu. Nama-nama motif ini diantaranya adalah Pring Sedapur, Kelapa Setundun, Soko Cina, Kembang Terompet, dll.
4. Jenis Byur, motif ini ditandai dengan penuhnya ornamen bunga-bungaan dan daun-daunan kecil yang mengelilingi ornamen pokok, sebagian contoh motif ini adalah : Karang Jahe, Mawar Sepasang, Dara Tarung, Banyak Angrum, dll.
5. Jenis Semarangan, motif ini menampilkan penataan secara ceplok-ceplok dengan ornamen yang sama atau motif ulang yang ditata agak renggang. Sebagian contoh motif ini adalah: motif Piring Selampad dan Kembang Kantil.
Sekian ulasan kami tentang Batik Cirebon! Terima kasih sudah mengunjungi blog kami!
-Salam Sprachklasse-
No comments:
Post a Comment