Wednesday, November 20, 2013

Batik Cirebon

Batik Cirebon


Sejarah batik Cirebon pada jaman dulu merupakan percampuran antara budaya dalam masyarakat dengan tradisi religius, yaitu pada jaman Sunan Gunung Jati pada abad 16 ketika menyebarkan ajaran Islam di Cirebon.
Menurut sejarahnya, awal mulanya berkembang nya batik cirebon yaitu dulunya berawal dari Pelabuhan Muara Jati (kini disebut Cirebon) dijadikan tempat persinggahan oleh para pedagang asing seperti dari, Arab, Tiongkok, India dan  Persia. Para pedagang tersebut ini akhirnya menciptakan percampuran beragam budaya dan menghasilkan banyak tradisi baru diantaranya adalah batik Cirebon.
Batik Trusmi misalnya adalah merupakan karya dari seorang pemuka agama Islam, yaitu bernama Ki Buyut Trusmi. Dulu pada mulanya Ki Buyut Trusmi bersama dengan Sunan Gunung Jati, menyebarkan Agama Islam khususnya di kawasan desa Trusmi. Mereka selain mengajarkan agama Islam, mereka juga mengajari ketrampilan membatik kepada penduduk setempat, hingga akhirnya kini kawasan Desa Trusmi ini dikenal dengan Kampung Batik.
 
Motif Batik Cirebon
Batik merupakan warisan busana Indonesia yang bisa kita temui di berbagai macam tempat atau daerah seluruh Nusantara, tak terkecuali daerah Cirebon. Batik Cirebon selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu hingga bertahan sampai saat ini. Perkembangan batik Cirebon tersebut ditandai dengan penghagaan Upakarti pada tahun 2009 kepada salah satu kelompok yang dinilai berperan penting dalam pelestarian batik Cirebon.
 
Motif Batik  Cirebon Mega Mendung
 
Garis-garis awan dalam motif batik Cirebon sedikit banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Cina. Akan tetapi meskipun sedikit di adaptasi dari kebudayaan Cina, namun batik Cirebon tersebut memiliki keunikan tersendiri dalam motif awan yang dilukis. Batik mega mendung pertama kali diciptakan oleh Pangeran Cakrabuana dan terus dilestarikan sampai saat ini hingga menjadi ciri khas kota Cirebon.
Motif Batik Cirebon Kupu-kupu
 
Sesuai dengan namanya, motif jenis ini melukiskan kupu-kupu pada seluruh bagian baju. Motif kupu-kupu biasanya menggambarkan keadaan riang dan ceria dengan paduan warna gradasi seperti hijau dan ungu.
Motif Batik Cirebon Burung Merak 
 
Batik Burung merak menonjolkan kesan elegan dengan balutan warna kuning emas untuk memperindah gambar burung Merak pada batik tersebut.
Motif Batik Cirebon Ikan Laut
 
Batik jenis ini adalah penggambaran dari hasil alam kota Cirebon yang sangat melimpah di daerah pesisir.
Motif Batik Cirebon Arjuna
 
Untuk menunjukkan identitas dan jati diri masyarakat Cirebon yang kaya akan khazanah Budaya, maka dibuatlah jenis batik dengan motif Arjuna dalam penggambaran batik.
Motif Batik Cirebon Paksi Liman
 
Batik jenis ini sangat kental dan dipengaruhi oleh budaya jaman Hindu dan Islam di Persia. Hal ini ditunjukkan dari adanya beberapa motif yang menggambarkan keadaan perang pada masa itu demi tujuan sebuah perdamaiaan.
Ciri-ciri batik cirebon adalah biasanya coraknya didominasi oleh warna, hitam, kuning dengan warna dasar krem. Sebagian lainnya juga berwarnabiru,  merah tua, hitam dengan warna dasar kain krem atau gading.
Perbedaan Batik Cirebon dengan batik lain
Batik Cirebon merupakan salah satu batik pesisir namun sedikit berbeda, karena dipengaruhi oleh karakter penduduk pesisir pantai utara pulau Jawa yaitu memiliki jiwa yang terbuka dan mudah untuk menerima pengaruh asing. Didaerah pelabuhan biasanya banyak pedagang asing yang singgah hingga akhirnya tercipta akulturasi melalui pernikahan dengan penduduk lokal. Batik Cirebon pesisir cenderung lebih banyak menerima pengaruh dari luar. Hal itu tampak jelas dari warna-warnanya yang lebih atraktif dan beraneka macam warna dan corak.
Motif batik Cirebon pada dasarnya dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu:
1. Jenis Wadasan
2. Jenis Geometris
3. Jenis Pangkaan
4. Jenis Byur
5. Jenis Semarangan
1. Kelompok Jenis Wadasan, jenis ini ditandai dengan adanya beberapa ornamen dan benda-benda yang bersumber dari kraton Cirebon, termasuk ornamen Wadasan itu sendiri. Kelompok jenis ini biasanya disebut batik Keraton. Adapun nama-nama motif yang termasuk jenis Kratonan, diantaranya: Singa Payung, Naga Saba, Taman Arum, Mega Mendung, dll.
2. Jenis Geometris, jenis motif ini ditandai dengan proses pendisainannya selalu menggunakan alat bantu penggaris. Sebelum dibatik, kain harus diberi garis-garis terlebih dahulu. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah Motif Tambal Sewu, Liris, Kawung, Lengko-lengko, dll.
3. Jenis Pangkaan(Buqet), batik dengan motif pangkaan yaitu menampilkan pelukisan pohon atau rangkaian bunga-bungaan yang lengkap dengan ujung pangkalnya dan sering sekali dilengkapi burung atau kupu-kupu. Nama-nama motif ini diantaranya adalah Pring Sedapur, Kelapa Setundun, Soko Cina, Kembang Terompet, dll.
4. Jenis Byur, motif ini ditandai dengan penuhnya ornamen bunga-bungaan dan daun-daunan kecil yang mengelilingi ornamen pokok, sebagian contoh motif ini adalah : Karang Jahe, Mawar Sepasang, Dara Tarung, Banyak Angrum, dll.
5. Jenis Semarangan, motif ini menampilkan penataan secara ceplok-ceplok dengan ornamen yang sama atau motif ulang yang ditata agak renggang. Sebagian contoh motif ini adalah: motif Piring Selampad dan Kembang Kantil.
Sekian ulasan kami tentang Batik Cirebon! Terima kasih sudah mengunjungi blog kami!
-Salam Sprachklasse-
 

No comments:

Post a Comment